SISTEM PERWALIAN DAN ANAK ANGKAT DALAM KAJIAN HUKUM KELUARGA ISLAM DI INDONESIA

Abstrak

Sistem perwalian dan anak angkat memiliki peran penting dalam menjaga kesejahteraan dan hak-hak anak, terutama bagi anak yatim piatu dan anak terlantar. Dalam konteks hukum keluarga Islam, perwalian (wilayah) dan pengangkatan anak (kafalah) diatur dengan ketat untuk memastikan bahwa hak-hak anak terlindungi tanpa mengubah status nasab atau keturunan mereka. Di Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, konsep ini sering kali menimbulkan permasalahan dalam implementasinya, terutama terkait dengan pemahaman masyarakat yang kurang tepat tentang perwalian dan adopsi. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis konsep perwalian dan anak angkat dalam hukum keluarga Islam, serta mengevaluasi bagaimana penerapannya dalam hukum positif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari jurnal, buku, artikel, ayat-ayat Al-Qur'an, Hadis, dan peraturan perundang-undangan seperti Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Undang-Undang Perlindungan Anak. Analisis dilakukan terhadap teks-teks hukum tersebut untuk memahami prinsip- prinsip perwalian dan pengangkatan anak dalam Islam, serta melihat kesesuaian dengan hukum positif Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hukum keluarga Islam, perwalian dan pengangkatan anak memiliki landasan yang kuat dalam 1Al-Qur'an dan Hadis, yang menekankan pentingnya menjaga nasab anak dan hak-hak mereka. Meskipun begitu, penerapan hukum ini di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait dengan minimnya pemahaman masyarakat dan kurangnya pengawasan dalam implementasi peraturan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan edukasi hukum dan penguatan regulasi agar hak-hak anak angkat dan anak di bawah perwalian dapat terlindungi secara optimal sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam