BAKOLAH : SENI SASTRA LISAN MINANGKABAU DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN DI NAGARI BATIPUH BARUAH KECAMATAN BATIPUH

Penulis

  • Andi Sofyan Institut Seni Indonesia Padang Panjang Penulis

Kata Kunci:

Tradisi Bakolah, Upacara Adat Perkawinan, Sipangka, Sialek

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyajian dari tradisi Bakolah dalam upacara adat perkawinan di Nagari Batipuh Baruah Kecamatan Batipuh. Tradisi Bakolah merupakan seni sastra lisan Minangkabau yang digunakan didalam berbagai upacara adat seperti : upacara perkawinan, upacara kamatian, dan upacara malewa gala / batagak panghulu. Bakolah adalah sebutan masyarakat di Nagari Batipuh Baruah yang merujuk kepada Alua Pasambahan atau Kato Pasambahan di Minangkabau dimana Tata cara dalam pelaksanaan tradisi Bakolah dilakukan dengan cara berdialog antara Datuak atau Mamak dari suatu kaum. Datuak atau Mamak tersebut memiliki peran penting dalam jalanya suatu upacara yakni sebagai tuan rumah yang disebut dengan Sipangka dan sebagai sitamu atau sialek. Biasanya dalam upacara perkawinan di Nagari Batipuh Baruah tradisi Bakolah menjadi suatu keharusan yang dilaksanakan oleh kedua pihak mempelai. Pihak mempelai laki – laki yang akan pergi kerumah mempelai perempuan akan di lepas dengan acara malapeh Sumando dan akan ditunggu oleh pihak mempelai perempuan dengan acara Mananti. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yang terdiri dari observasi,survey dan wawancara. Pencapaian hasil akhir dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana bentuk penyajian tradisi Bakolah dalam upacara adat perkawinan di Nagari Batipuh Baruah Kecamatan Batipuh

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-01