ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH HENDERI DALAM NOVEL INI AHENG BUKAN DILAN KARYA NISWA HASANA: PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik batin yang dialami oleh tokoh Henderi dalam novel Ini Aheng Bukan Dilan karya Niswa Hasana dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra, khususnya melalui teori konflik psikologis Kurt Lewin yang membagi konflik batin menjadi tiga, yaitu konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflict), konflik menjauh-menjauh (avoidance–avoidance conflict), konflik mendekat- menjauh (approach-avoidance conflict). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi serta memaknai konflik batin pada tokoh Henderi dalam novel Ini Aheng Bukan Dilan karya Niswa Hasana. Metodologi penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, untuk menganalisis tiap-tiap konflik batin tokoh utama dalam setiap alur cerita dari novel Ini Aheng Bukan Dilan karya Niswa Hasana. Sumber data penelitian ini berasal dari novel Ini Aheng Bukan Dilan karya Niswa Hasana. Data dalam penelitian ini berupa kalimat, penggalan paragraf atau paragraf utuh yang mendeskripsikan konflik batin dan tindakan tokoh Henderi dalam mengatasi konflik batin. Hasil penelitian ini pada konflik mendekat-mendekat terdapat kebimbangan Henderi dalam mengambil tindakan untuk melindungi dan membela Carelia atau tetap berdiam diri dan melupakan apa yang dilihat olehnya. Henderi dihadapkan pada perasaan dilema untuk memilih antara keinginan mendekati kakanya Juan namun diwaktu bersamaan muncul perasaan tertentu. Pada konflik menjauh-menjauh Henderi terjebak pada perasaan kebimbangan antara mempertahankan perasaannya, Henderi memilih antara menghindar dari permasalahan luar atau menghadapi pemikiran dan perasaan tidak nyaman. Pada konflik mendekat-menjauh Henderi yang dihadapkan pada perasaan dilema untuk memilih antara keinginan untuk bertindak dengan membela dan melindungi Carelia, atau keengganan untuk terlibat, serta Henderi mengalami kebimbangan yaitu memilih untuk keinginan menghindar dari ayahnya atau terpaksa untuk menjawab telepon ayahnya.