PEMANTAUAN DAN EVALUASI KUALITAS UDARA UNTUK PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Abstrak

Pemantauan dan evaluasi kualitas udara merupakan komponen kritis dalam pengendalian pencemaran lingkungan, terutama di wilayah urban dan industri. Artikel ini mengkaji secara komprehensif pendekatan terintegrasi berbasis Internet of Things (IoT) dan Geographic Information System (GIS) untuk pemantauan kualitas udara, serta evaluasi kebijakan di Indonesia. Dengan metode systematic review, penelitian ini menganalisis efektivitas berbagai teknologi pemantauan, termasuk stasiun tetap, sensor portabel berbiaya rendah, dan satelit, dalam konteks tantangan negara berkembang seperti keterbatasan kalibrasi sensor dan kapasitas kelembagaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi IoT-GIS mampu meningkatkan akurasi data hingga 85% (setelah kalibrasi), memungkinkan visualisasi real-time polutan (PM₂.₅, NO₂, dll.), serta mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti melalui sistem peringatan dini dan zonasi prioritas intervensi. Studi kasus di Jakarta membuktikan penurunan 12% PM₂.₅ dalam 3 tahun melalui implementasi kebijakan berbasis data terintegrasi. Namun, keberhasilan sistem ini bergantung pada penguatan infrastruktur digital, standarisasi protokol data, dan peningkatan kapasitas SDM. Artikel ini juga memberikan rekomendasi strategis untuk pengembangan kebijakan adaptif, termasuk peta jalan nasional integrasi IoT-GIS dan model governance kolaboratif lintas sektor. Temuan ini berkontribusi pada literatur tata kelola lingkungan digital sekaligus praktik pengendalian pencemaran udara berkelanjutan.