FENOMENA CHILDFREE PERSPEKTIF TAFSIR AYAT AHKAM

Penulis

  • Moh. Maghfur Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Penulis
  • Abdul Muhaimin Zein Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Penulis
  • Syamsul Ariyadi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta Penulis

Kata Kunci:

Childfree, Tafsir Ayat Ahkam

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendudukan fenomena Childfree dari kacamata Tafsir Ayat Ahkam. Fokus utama penelitian ini adalah mendeskripsikan fenomena Childfree, sebagai pilihan, sikap dan gaya hidup menolak punya anak perspektif Tafsir Ayat Ahkam. Sumber primer yang digunakan adalah Ahkâm Al Qur’ân, karya As-Syâfi’î, Ahkâm Al-Qur’ân, karya Al-Jashshâsh, Al-Jâmi’ li Ahkâm Al-Qur’ân, karya Al Qurthubî, At-Tahrîr wa At-Tanwîr, karya Ibn ‘Âsyûr, Adhwâ’ Al-Bayân, karya As-Syinqîthî. Sementara sumber sekunder berupa karya-karya dalam bidang Ilmu Al-Qur’an, Tafsir, Ushul, Fikih, Childfree dan karya lain yang terkait.  Penelitian ini menunjukkan, bahwa Childfree berbeda dengan Childless, juga Program Keluarga Berencana. Fenomena Childfree, bagi laki-laki bukan sekedar tidak menikah (tabattul), menikah tetapi tidak berhubungan badan (îlâ’), atau berhubungan badan tetapi spermanya ditumpahkan di luar (‘azl), atau semata-mata penggunaan hak reproduksi bagi perempuan, sehingga disimpulkan, bahwa Childfree hukum asalnya mubah. Justru dari proses pengambilan hukum yang benar, sebagaimana yang dikemukakan para ahli Tafsir Ayat Ahkam dan fuqaha’ bisa ditarik kesimpulan sebaliknya. Jika Tahdîd an-Nasl (membatasi kelahiran) hukumnya haram,  apatah lagi Man’u an-Nasl (menolak punya anak), atau Childfree, tentu lebih diharamkan lagi. Penelitian ini juga mengemukakan solusi yang diberikan oleh Islam untuk mengatasi fenomena Childfree ini; secara preventif, kuratif dan praktis melalui kebijakan negara di bidang sosial, ekonomi, politik dan pertahanan.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30