BENTUK KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN CERPEN SEEKOR BEBEK YANG MATI DI PINGGIR KALI KARYA PUTHUT EA (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA)
Kata Kunci:
Kritik Sosial, Bentuk Penyampaian Kritik SosialAbstrak
Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan masalah sosial yang dikritik dan bentuk penyampaian kritik sosial dalam kumpulan cerpen Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali. Objek penelitian ini adalah bentuk-bentuk kritik sosial yang ada di dalam kumpulan cerpen Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali. Sumber data penelitian ini terdiri atas empat belas cerpen dari lima belas cerpen yang dimuat dalam kumpulan cerpen Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu teknik baca, catat, dan riset kepustakaan. Metode dan teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kulitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) masalah sosial yang dikritik dalam kumpulan cerpen Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali terbagi menjadi tiga kategori, yaitu masalah sosial bidang sosio-budaya yang meliputi kekeliruan pola pikir masyarakat desa, kekeliruan pola pikir masyarakat yang terlalu mengagungkan mitos, pola kehidupan masyarakat kota yang mudah stress, pola pikir masyarakat modern yang mudah stress, perselisihan antarumat seagama, kesewenangan masyarakat terhadap aparat desa, kekeliruan pola pikir masyarakat terhadap penjara, anak-anak selalu menjadi korban penindasan, dan tidak berpihaknya orang kalangan atas terhadap orang kalangan bawah; masalah sosial bidang politik yang meliputi perselisihan pemerintah Orba dengan pihak-pihak dianggap kontra pemerintah, perselisihan pemerintah Orba dengan PKI, kebencian masyarakat terhadap PKI, janji palsu para calon pemimpin negeri, kesewenangan pemerintah Orba dan aparat-aparatnya, kekeliruan cara masyarakat dalam melawan pemerintah Orba, dan kebencian masyarakat terhadap pemerintah Orba; masalah sosial bidang ekonomi yang meliputi orang miskin yang tidak menerima keadaannya, tidak adilnya perlakuan terhadap orang miskin, dan kebijakan pemerintah yang merugikan orang miskin; (2) bentuk penyampaian kritik terbagi menjadi dua, yaitu bentuk penyampaian kritik secara langsung dan tidak langsung. Bentuk penyampaian kritik secara tidak langsung meliputi bentuk penyampaian secara sinis, simbolik, interpretatif, dan humor.