Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Daya Tahan Psikologis Anak Broken Home

Abstrak

Keluarga memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter dan kesejahteraan psikologis anak. Namun, dalam realitas sosial modern, tidak semua anak tumbuh dalam keluarga yang utuh dan harmonis. Kondisi broken home, yang ditandai dengan perpisahan, perceraian, atau konflik berkepanjangan antarorang tua, telah terbukti memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan emosional, psikologis, sosial, dan perilaku anak, termasuk meningkatnya risiko kecemasan, depresi, dan penurunan prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran orang tua dalam meningkatkan daya tahan psikologis anak broken home, dengan fokus pada bagaimana kehadiran emosional dan keterlibatan pengasuhan dapat mempengaruhi daya tahan psikologis anak. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada remaja dari keluarga broken home. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran emosional orang tua, terutama ibu yang menjalankan peran ganda, sangat memengaruhi kestabilan emosional anak. Di sisi lain, ketidakhadiran figur ayah atau kurangnya kualitas komunikasi antara anak dan orang tua sering kali menjadi pemicu perilaku menyimpang dan krisis identitas pada anak. Penelitian ini menegaskan bahwa meskipun struktur keluarga tidak utuh, keterlibatan orang tua yang konsisten dan suportif tetap menjadi kunci dalam mendampingi anak melalui proses adaptasi dan pencarian jati diri.