Fenomena Merokok Remaja Perempuan Usia 15-19 Tahun Di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2023
Kata Kunci:
perilaku merokok, remaja perempuan, perempuan merokok, fenomenologAbstrak
Latar belakang: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena perilaku merokok pada remaja perempuan. Tren perilaku merokok di kalangan remaja perempuan yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) menimbulkan masalah. Selain mendapatkan pandangan yang negatif dari masyarakat juga akan memberikan dampak terhadap kesehatan termasuk risiko melahirkan bayi berat lahir rendah pada masa yang akan datang. Oleh karena itu perlu diketahui faktor- faktor yang menjadi penyebab perilaku merokok remaja perempuan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman dan gambaran perilaku merokok pada remaja perempuan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik snowball sampling digunakan untuk mendapatkan informan sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi kepada 10 informan utama, 5 informan pendukung dan 3 informan kunci. Analisis data menggunakan metode Colaizzi. Keabsahan data menggunakan triangulasi dan member checking. Hasil: Selain alasan mencoba hal baru dari melihat orang lain, 10 informan utama juga merokok karena penasaran, merokok karena gengsi, dan merokok karena stres. Penelitian ini juga menemukan bahwa teman, iklan rokok, dan kemudahan akses rokok sangat memengaruhi perilaku merokok, selain itu juga karena adanya rasa enak dan nyaman ketika sedang merokok. Perilaku merokok di antara informan pada penelitian ini dimulai pada usia 14 tahun. Rokok yang dihabiskan dalam 1 hari minimal 1 batang dan maksimal 6 batang rokok dengan lama merokok lebih dari 1 tahun yang dilakukan secara sembunyi- sembunyi. Remaja perempuan perokok mengetahui bahwa merokok sangat berbahaya bagi kesehatan maupun bagi kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu perilaku merokok dilakukan secara sembunyi-sembunyi di tempat-tempat khusus agar tidak diketahui oleh orang lain, baik oleh orang tua, keluarga, tetangga, teman untuk menghindari pandangan negatif dan sanksi sosial. Kesimpulan: Remaja perempuan perokok sudah mengetahui bahaya rokok bagi kesehatan. Namun, perilaku merokok ini tetap dilakukan karena ajakan dari teman yang merokok dalam kelompok pergaulan, sehingga remaja perempuan perokok mulai mencoba rokok dan terus berlanjut hingga kecanduan yang mengakibatkan perilaku merokok sulit untuk dihentikan karena adanya rasa enak dan nyaman ketika sedang merokok