PARADOKS KEBAHAGIAAN: ANTARA PENERIMAAN STOIK, OPTIMISME PSIKOLOGIS, DAN RIDHA SPIRITUAL
Kata Kunci:
Kebahagiaan, Penderitaan, Stoikisme, Psikologi Positif, Islam, SpiritualitasAbstrak
Konsep kebahagiaan dan hubungannya dengan penderitaan telah menjadi diskusi panjang dalam ranah filsafat, psikologi, dan agama. Artikel ini membandingkan tiga pendekatan utama-Stoikisme, Psikologi Positif, dan Islam-dalam memaknai kebahagiaan dan penderitaan di tengah kehidupan masyarakat modern. Dengan menggunakan metode studi kepustakaan dan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengkaji pandangan masing-masing pendekatan terhadap kebahagiaan: Stoikisme melihat penderitaan sebagai sarana pembentukan karakter melalui penguasaan diri; Psikologi Positif berupaya mentransformasi penderitaan menjadi pertumbuhan psikologis; sedangkan Islam memaknai penderitaan sebagai ujian spiritual yang menguatkan iman. Temuan menunjukkan bahwa ketiganya sepakat bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada ketiadaan penderitaan, melainkan terletak pada cara individu merespons dan memaknai penderitaan tersebut. Artikel ini menyimpulkan bahwa pendekatan integratif yang menggabungkan aspek rasional, emosional, dan spiritual sangat relevan dalam memahami kesejahteraan manusia secara utuh.