ANALISIS SEMIOLOGI KATA FAHSHĀ DALAM AL-QUR'AN (STUDI TEMATIK BERDASARKAN TEORI ROLAND BARTHES)
Kata Kunci:
Fahshā, Al-Qur’an, Tafsir Temati, Semiologi, Roland BarthesAbstrak
Penafsiran terhadap kata fahshā dalam Al-Qur’an selama ini cenderung terbatas pada pendekatan linguistik dan normatif, yang menyederhanakan maknanya sebagai “perbuatan keji” atau “maksiat”. Tujuannya untuk menganalisis makna kata fahshā dalam Al-Qur'an melalui pendekatan semiologi Roland Barthes, khususnya pada level denotasi, konotasi, dan mitos. Metode yang digunakan adalah library research deskriptif. Data diperoleh dari teks Al-Qur'an dan literatur terkait yang membahas teori semiologi Roland Barthes. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi makna denotatif dan konotatif dari kata fahshā serta mitos yang terbentuk dari kedua makna tersebut. Analisis menunjukkan bahwa kata fahshā dalam Al-Qur'an tidak hanya memiliki makna denotatif sebagai perbuatan keji, tetapi juga mengandung makna konotatif yang berkaitan dengan norma sosial dan moral masyarakat pada masa turunnya wahyu. Mitos yang terbentuk dari penggunaan kata ini mencerminkan pandangan Al-Qur'an terhadap perilaku yang dianggap menyimpang dari norma-norma tersebut. Pendekatan semiologi Roland Barthes memberikan wawasan yang lebih dalam terhadap pemahaman kata fahshā dalam Al-Qur'an, tidak hanya dari segi linguistik tetapi juga dari perspektif sosial dan budaya.