KONSTRUKSI SOSIAL REALITAS PEREMPUAN BATAK TIDAK MENIKAH DALAM FILM DEMI UCOK (ANALISIS NARATIF TZVETAN TODOROV)
Kata Kunci:
Konstruksi Sosial, Realitas Perempuan Batak, Analisis Naratif, Demi UcokAbstrak
Film "Demi Ucok," disutradarai oleh Sammaria Simanjuntak, menceritakan perjuangan Gloria Sinaga (Giraldine Sianturi), seorang perempuan Batak yang bercita cita menjadi pembuat film hebat. Setelah gagal mendanai film keduanya, Glo meminta bantuan ibunya, Mak Gondut (Lina Marpaung), yang setuju membantu asalkan Glo menikah dengan pria Batak. Konflik muncul karena Glo tidak ingin menikah sebelum mencapai tujuannya. Film ini menyoroti dinamika keluarga Batak dan keinginan kuat Glo untuk mencapai cita-citanya meski mendapat banyak rintangan. Karakter tambahan seperti Nikki (Saira Jihan) memperkaya cerita, dengan Glo tetap berkomitmen pada mimpinya meski menghadapi godaan besar. Penelitian ini memaparkan makna-makna yang terkandung dalam film Demi Ucok mengenai realitas kaum perempuan Batak yang tidak menikah dan realitas kaum perempuan Batak tidak menikah dikonstruksikan dalam film Demi Ucok menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pada film Demi Ucok makna-makna yang disampaikan banyak tersirat dalam dialog yang dituturkan oleh para pemeran. Ini menunjukkan bahwa realitas sosial dapat berubah dan tidak selalu tetap, sesuai dengan teori konstruksi sosial Peter L. Berger yang berbicara tentang bagaimana kita bersama sama menciptakan makna dan realitas sosial melalui interaksi dan komunikasi. Kemudian mengenai realitas kaum perempuan Batak tidak menikah dikonstruksikan dalam film Demi Ucok bagaimana realitas perempuan Batak yang tidak mau menikah dikonstruksi melalui perlawanan dan ambisi para tokohnya. Realitas digambarkan dalam perbedaan pandangan antara ibu dan anak yang berasal dari generasi berbeda.