HUBUNGAN JARAK KEHAMILAN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD ADE M. DJOEN SINTANG TAHUN 2023

Penulis

  • Atri Rudtitasari Stikes Kapuas Raya Sintang Penulis
  • Dian Ika Pratiwi Stikes Kapuas Raya Sintang Penulis
  • Silvia Finida Hannisa Stikes Kapuas Raya Sintang Penulis

Kata Kunci:

Hubungan, BBLR, Jarak Kehamilan, Paritas

Abstrak

Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2022 jumlah kematian bayi tahun 2022 sebanyak 20.727 kematian. Sebagian besar kematian terjadi masa neonatal (0-28 hari) sebanyak 18.281 kematian (75% kematian bayi usia 0-7 hari dan 24,5% kematian bayi usia 8-28 hari) dengan penyebab terbanyak yaitu Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 28,2% kematian (Kemenkes RI, 2022). Mengetahui hubungan jarak kehamilan dan paritas dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Ade M. Djoen Sintang tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantiatif, dengan pendekatan retrospektif. Adanya hubungan jarak kehamilan dan paritas dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR). Faktor dominan yang berhubungan dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah jarak kehamilan dengan nilai OR= 9,444 yang artinya ibu bersalin yang memiliki jarak kehamilan <2 tahun beresiko 9,444 kali lebih tinggi terjadi berat badan lahir rendah (BBLR) dibandingkan dengan jarak kehamilan yang >2 tahun. Hasil analisis menunjukan ada hubungan jarak kehamilan dan paritas dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD Ade Muhammad Djoen Tahun 2024.

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-01