MODEL PENENTUAN PRIORITAS SPKLU DI WILAYAH PLN UNIT INDUK DISTRIBUSI JAWA BARAT DENGAN METODE VIKOR
Kata Kunci:
Kendaraan Listrik, SPKLU, UID Jabar, Analisis Kelayakan, VIKORAbstrak
Masifnya perkembangan electric vehicle (EV) di Indonesia merupakan salah satu upaya menyelaraskan dengan program pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Dengan kebijakan insentif dari Pemerintah Indonesia terhadap populasi EV, maka pertumbuhan kendaraan listrik akan tumbuh secara eksponensial mulai akhir tahun 2023 sehingga diperlukan penambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang diproyeksikan sekitar 1.700 unit di tahun 2023 dan 22.000 unit di tahun 2030. PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, pada akhir Desember Tahun 2023 telah memiliki 149 unit SPKLU dengan 177 unit charger. Saat ini, untuk menentukan lokasi penempatan SPKLU ini PLN UID Jawa Barat menggunakan kajian kelayakan pembangunan SPKLU berdasar kriteria: lokasi, potensi pendapatan, investasi, keamanan, jaringan komunikasi, dan tipe stasiun pengisian (fast atau regular charging). Namun demikian, kebijakan pembuatan prioritas lokasi pembangunan SPKLU di wilayah pelayanan PLN UID Jawa Barat tidak dapat diidentifikasi. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan implementasi SPKLU pada wilayah pelayanan PLN UID Jawa Barat menggunakan metode VIekriterijumsko KOmpromisno Rangiranje (VIKOR) untuk menghasilkan model penentuan prioritas tipe charger SPKLU. Adopsi metode VIKOR didasarkan pada penelitian serupa terkait penentuan lokasi stasiun pengisian bahan bakar hidrogen dari tenaga angin. Validasi prioritas tipe charger SPKLU didasarkan pada lokasi-lokasi SPKLU eksisting. Pada akhirnya, hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas SPKLU, meningkatkan penjualan energi listrik dari sektor Green Energy, serta dapat mendukung pemerintah dalam mewujudkan NZE pada tahun 2060 nanti