KETERLAMBATAN BICARA DAN DAMPAKNYA PADA PERKEMBANGAN PRAGMATIK ANAK USIA 5-6 TAHUN
Kata Kunci:
Keterlambatan Bicara, Perkembangan Pragmatik, Anak Usia Dini, Komunikasi, IntervensiAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara keterlambatan bicara dan perkembangan pragmatik pada anak usia 5-6 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dengan keterlambatan bicara seringkali mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, memahami konteks komunikasi, dan menggunakan bahasa secara efektif. Faktor lingkungan dan kondisi neurodevelopmental juga turut mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya intervensi dini untuk mendukung perkembangan pragmatik anak. Keterlambatan bicara pada anak usia dini dapat menghambat perkembangan kemampuan berkomunikasi secara sosial. Penelitian ini secara kualitatif menyelidiki hubungan antara keterlambatan bicara dengan aspek-aspek pragmatik, seperti pemahaman konteks, pengaturan percakapan, dan penggunaan bahasa yang sesuai. Melalui observasi dan wawancara dengan tiga anak, orang tua dan guru, ditemukan bahwa anak dengan keterlambatan bicara seringkali kesulitan dalam memahami isyarat sosial, menyampaikan maksud, dan berinteraksi dengan teman sebaya. Pentingnya intervensi dini terletak pada kemampuannya untuk membantu anak memahami isyarat sosial, mengatur percakapan, dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteks. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak dengan keterlambatan bicara dapat mengembangkan keterampilan pragmatik yang lebih baik, sehingga mereka dapat berinteraksi dengan orang lain secara lebih efektif dan percaya diri Penelitian ini menyimpulkan bahwa intervensi dini yang komprehensif, melibatkan terapi wicara dan dukungan orang tua, sangat penting untuk meningkatkan kemampuan pragmatik anak. Penelitian ini menyoroti dampak signifikan keterlambatan bicara terhadap perkembangan pragmatik anak usia dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dengan keterlambatan bicara seringkali mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dan menggunakan bahasa secara efektif dalam berbagai situasi. Temuan ini menggarisbawahi urgensi intervensi dini yang tepat, seperti terapi wicara dan dukungan lingkungan, untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan pragmatik yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan sosial