BIMBINGAN SISWA LAMBAT BELAJAR

Penulis

  • Khafifah Azmi Kencana Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora Penulis
  • Yolanda Triya Anggarda Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora Penulis
  • Fitri Indriani Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora Penulis
  • Nur Sofiyatun Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora Penulis
  • Yeri Utami* Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora Penulis

Kata Kunci:

Bimbingan, Siswa, Lamban Belajar

Abstrak

Bimbingan berasal dari kata bahasa Inggris yaitu guidance, yaitu salah satu bidang dan program dari pendidikan, dan program ini ditujukan untuk membentuk, dan mengoptimalkan perkembangan siswa. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak- anak remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbing mendapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.Adapun konseling merupakan proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli yaitu konselor kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. Bimbingan dan konseling memiliki peran penting dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, terutama bagi mereka yang tergolong sebagai slow learner. Proses ini dimulai dengan melalui observasi dan asesmen yang dilakukan oleh guru dan konselor. Langkah ini bertujuan untuk memahami kebutuhan spesifik siswa dan merancang intervensi yang sesuai. Konselor kemudian dapat mengembangkan rencana bimbingan yang mencakup dukungan tambahan dan metode pengajaran yang disesuaikan dengan karakteristik individu siswa. Pendekatan individual sangat penting dalam bimbingan dan konseling. Melalui pendekatan ini, konselor dapat memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, termasuk konseling emosional untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka. Hal ini krusial karena banyak siswa lambat belajar juga menghadapi masalah emosional yang dapat menghambat proses belajar mereka. Selain itu, kolaborasi dengan orang tua juga diutamakan untuk memastikan dukungan yang konsisten di rumah, sehingga siswa merasa lebih termotivasi untuk belajar. Program pembelajaran khusus, seperti kelas remedial dan penggunaan teknologi pendidikan, juga dapat diimplementasikan untuk membantu siswa lambat belajar. Dengan demikian, bimbingan dan konseling tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi kesulitan belajar tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal dalam lingkungan yang inklusif

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-01