KETERBATASAN BAHAN POKOK DI BIKIT SURUNGAN DAN DAMPAK BAGI MAHASISWA INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

Penulis

  • Silvia Ratul Aisy Institut Seni Indonesia Padang Panjang Penulis
  • Maulid Hariri Gani Institut Seni Indonesia Padang Panjang Penulis
  • Suci Rahmadhani Institut Seni Indonesia Padang Panjang Penulis

Kata Kunci:

Makanan Pokok, Warung, Bukit Surungan, Mahasiswa, Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan terbatasnya ketersediaan bahan pangan pokok di toko kelontong skala kecil di Bukit Surungan, Padangpanjang, dan dampaknya terhadap mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Fokus penelitian adalah bagaimana kelangkaan ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari mahasiswa, khususnya dalam hal pola makan, stabilitas ekonomi, dan kesehatan secara keseluruhan. Metode deskriptif kualitatif digunakan, dengan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam yang melibatkan empat pemilik toko kelontong dan enam mahasiswa yang melaporkan kesulitan dalam mengakses bahan pangan pokok di dekat tempat tinggal mereka. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa kelangkaan tersebut terutama disebabkan oleh akses distribusi yang buruk, modal usaha yang terbatas, harga pangan yang berfluktuasi, daya beli mahasiswa yang rendah, dan persaingan dari ritel modern dan platform belanja daring. Akibatnya, mahasiswa sangat bergantung pada makanan instan, yang menyebabkan gizi tidak seimbang, kesulitan keuangan, dan kesehatan fisik dan psikologis yang memburuk. Paradigma mobilitas John Urry (2007) digunakan sebagai kerangka teoritis untuk menganalisis ketimpangan spasial dan sosial dalam akses pangan. Penelitian ini menyoroti kebutuhan mendesak akan intervensi kelembagaan dan pemerintah untuk mengatasi tantangan distribusi makanan di daerah tempat tinggal mahasiswa dan menyerukan strategi inklusif untuk memastikan ketersediaan makanan pokok yang adil dan terjangkau bagi populasi mahasiswa.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-01