PENGGUNAAN BLENDED LEARNING SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN UNGGUL DALAM MENGHADAPI PENCEMARAN UDARA DI JABODETABEK
Kata Kunci:
Blended Learning, Kajian IPA SD/MI, Pencemaran Udara di JABODETABEK.Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur efektivitas perkuliahan Blended Learning pada mata kuliah Kajian IPA SD/MI selama masa Pengendalian pencemaran udara pada di wilayah Jabodetabek ditinjau dari hasil belajar dan respon mahasiswa sehingga dapat mengidentifikasi praktik terbaik dalam mengintegrasikan isu lingkungan dalam kurikulum pendidikan dan membantu pengembangan pedoman atau rekomendasi bagi lembaga Pendidikan. Penelitian ini Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa Prodi PGMI yang mengambil mata kuliah Kajian IPA SD/MI. Efektivitas perkuliahan Blended Learning pada mata kuliah Kajian IPA SD/MI ditinjau dari hasil belajar mahasiswa yang diperoleh mahasiswa pada akhir semester, dan respon mahasiswa yang diukur menggunakan angket secara online dengan menggunakan google form. Angket berisikan pernyataan terkait respon mahasiswa dengan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90 % mahasiswa tuntas belajar pada mata kuliah Kajian IPA SD/MI, sisanya 10% tidak tuntas. Persentase rata-rata ketuntasan belajar mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kajian IPA SD/MI sebesar 82%, dengan tingkat capaian efektivitas “ Sangat Efektif”. Hasil perhitungan persentase respon mahasiswa terhadap perkuliahan daring pada mata kuliah Kajian IPA SD/MI adalah 71% dengan kriteria interpretasi “Efektif”. Dari dua penemuan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas perkuliahan Kajian IPA SD/MI selama masa pengendalian Pencemaran udara pada wilayah Jabodetabek masih dalam kategori “Efektif”.