TANTANGAN AKSES DAN PENDANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KABUPATEN MAHAKAM ULU : STUDI KASUS SMP NEGERI 1 LONG BAGUN

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk menyoroti kesenjangan antara kebijakan pendidikan inklusif dan realitas di daerah pedalaman seperti Mahakam Ulu. Minimnya guru terlatih, ketiadaan anggaran khusus, dan buruknya aksesibilitas menunjukkan bahwa pendidikan inklusif belum berjalan efektif. Studi ini penting untuk mengungkap hambatan struktural dan mendorong perubahan kebijakan yang lebih berpihak pada peserta didik berkebutuhan khusus. Temuan utama menunjukkan bahwa tanpa dukungan sistemik yang memadai, pendidikan inklusif hanya menjadi wacana tanpa implementasi nyata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus berbasis data sekunder. Unit analisis utama adalah SMP Negeri 1 Long Bagun, yang mewakili kondisi pendidikan di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi dari portal resmi pemerintah, laporan kebijakan, dan publikasi daring seperti Kemendikbud, BPS, APBD, serta media lokal dan nasional. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi dan analisis tematik. Implementasi pendidikan inklusif di SMP Negeri 1 Long Bagun masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal keterbatasan guru terlatih, ketiadaan anggaran khusus, dan peran orang tua. Ketiga faktor ini mencerminkan lemahnya kesiapan sistemik dan komitmen daerah terhadap inklusi. Oleh karena itu, diperlukan transformasi kebijakan lintas sektor dan dukungan kolaboratif dari pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk mewujudkan pendidikan yang adil, adaptif, dan benar-benar inklusif. Penelitian ini terbatas pada data sekunder dan satu studi kasus, sehingga tidak mencakup perspektif langsung dari pelaku di lapangan. Keterbatasan akses informasi juga memengaruhi kelengkapan data.