KOMPARASI EFEKTIVITAS KURIKULUM 2013 DENGAN KURIKULUM MERDEKA DALAM MENGEMBANGKAN LITERASI DIGITAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI INDONESIA: SEBUAH STUDI LITERATUR
Kata Kunci:
Kurikulum Merdeka, Kurikulum 2013, Literasi Digital, Siswa SMA, Studi Literatur, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Transformasi DigitalAbstrak
Transformasi digital menuntut kurikulum responsif untuk pengembangan literasi digital siswa. Studi literatur ini membandingkan efektivitas Kurikulum 2013 (K13) dan Kurikulum Merdeka (KM) dalam mengembangkan literasi digital siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia. Melalui metode Systematic Literature Review (SLR) berprotokol PRISMA, dianalisis 18 studi empiris dan dokumen kebijakan (2019–2024). Hasil menunjukkan KM lebih adaptif secara paradigmatik melalui pendekatan holistik berbasis projek (P5) yang mengintegrasikan dimensi teknis, kognitif, dan etis literasi digital secara kontekstual. Di Sekolah Penggerak, KM meningkatkan literasi informasi kritis (78%), produksi konten kreatif (89%), dan kolaborasi virtual (94%). Sebaliknya, K13 terfragmentasi pada aspek teknis, terbatas pada mata pelajaran TIK, dengan 65% siswa tidak terlatih verifikasi informasi dan 40% guru gagal mengajarkan evaluasi konten digital. Tantangan utama KM adalah disparitas infrastruktur (hanya 40% SMA non penggerak siap) dan kesenjangan kompetensi guru dalam analisis CP-ATP (61%). Implikasi kebijakan mencakup pelatihan guru berjenjang, afirmasi infrastruktur daerah 3T, dan penyederhanaan asesmen kinerja berbasis framework UNESCO.