RELEVANSI PEMIKIRAN SOE HOK GIE BAGI MAHASISWA KONTEMPORER

Penulis

  • Dila Fadhilah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Penulis
  • N Leli Kh UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Penulis
  • Fikrotunnisa Almadinah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Penulis
  • Ahmad Maftuh Sujana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Penulis

Kata Kunci:

Soe Hok Gie, Pemikiran Kritis, Mahasiswa

Abstrak

Soe Hok Gie menjadi simbol kebenarian intelektual, integritas moral, dan cinta tanah air tanpa pamrih. Artikel ini bertujuan ditulis untuk menganalisis relevansi pemikiran Soe Hok Gie bagi gerakan mahasiswa kontemporer, terutama dalam menghadapi tantangan sosial, politik, dan budaya di era modern. Di Tengah gejolak politik tahun 1960-an, Soe Hok Gie muncul menjadi salah satu aktivis mahasiswa yang menentang kekuasaan tirani. Namun, Gie menolak tindak kekerasan dan menekankan kemandirian intelektual, sikap kritis, integritas, serta budaya membaca dan menulis menjadi landasan penting bagi mahasiswa sebagai agen perubahan sosial. Terdapat satu kalimat yang pernah di tulisnya; “lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan” (Gie, 1983). Dalam konteks saat ini, mahasiswa dapat menjaga jarak dari politik praktis agar tetap objektif dalam memperjuangkan keadilan sosial. Selain itu, pemikiran Gie juga memberikan inspirasi untuk melawan apatisme mahasiswa terhadap isu-isu publik dan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam menegakan kebenaran dan keadilan.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-01