FUNGSI DAN PERAN MANGILANG SAKA TABU DALAM SEGI SOSIAL MASYARAKAT MINANGKABAU DI KENAGARIAN BATUPALANO, KECAMATAN SUNGAI PUA, KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT

Penulis

  • Rezi Nur Azizah Institut Seni Indonesia Padang Panjang Penulis

Kata Kunci:

Mangilang Saka Tabu, Tradisi, Sosial Budaya

Abstrak

Mangilang Saka Tabu merupakan sebuah tradisi yang dianggap sakral dalam masyarakat Minangkabau, yang berfungsi sebagai penghormatan kepada nenek moyang dan momen pengikat sosial. Mangilang Tabu yang secara harfiah berarti proses menggiling Batang Tabu dengan bantuan Kabau (Kerbau) adalah seni tradisional dalam mengubah air tebu menjadi gula merah yang dikenal sebagai Gulo Saka dalam bahasa setempat. Mangilang Tabu memiliki proses yang unik dan menarik, yang menggambarkan kekayaan budaya dan kearifan lokal di Kenagarian Batupalano. Melalui kegiatan ini masyarakat setempat tidak hanya menghasilkan gula merah yang enak dan lezat, tetapi juga menjaga dan memperkuat ikatan sosial mereka dengan tradisi dan lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis fungsi dan peran tradisi ini dalam konteks sosial di Kenagarian Batupalano, termasuk kontribusi terhadap penguatan hubungan sosial antar masyarakat, pelestarian nilai-nilai budaya, dan pembentukan identitas komunitas. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif melalui wawancara yang mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa Mangilang Saka Tabu berperan penting dalam mendorong solidaritas sosial, membangun rasa identitas komunitas, dan menyampaikan nilai-nilai moral yang mendasari kehidupan bermasyarakat.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-01