KOLABORASI KEPEMIMPINAN ANTARA KEPALA SEKOLAH DAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANADI SMKN 1 KUPANG
Kata Kunci:
Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kepemimpinan Komite Sekolah, Pengembangan Sarana Dan Prasarana SekolahAbstrak
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, yakni: 1). Untuk mengetahui kinerja Kepala Sekolah dalam mengembangkan sarana dan prasarana pendidik pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kupang; dan 2). Untuk mengetahui kinerja Komite Sekolah dalam mengembangkan sarana dan prasarana pendidik pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kupang. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif, yang mengarah pada penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini adalah: 1). Berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah meliputi: a). memikirkan dukungan dari pihak lain sehingga, keberlanjutan selanjutnya bisa berjalan dengan efektif dan efisien; b). Kepala sekolah sebagai pelaksana pengembangan sarana prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kupang hendaknya pandai menyediakan, merencanakan dan memfasilitasi; c). Pengendali pengembangan sarana prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kupang di mana kepala sekolah merupakan pemimpin pengendali puncak yang menentukan kunci keberhasilan sekolah untuk mencapai tujuan, serta pengendalian di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kupang merupakan proses untuk mengamati secara berkesinambungan pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan pengembangan sarana prasrana yang terjadi. Sedangkan yang berkaitan dengan kepemimpinan komite sekolah, meliputi: a). badan pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah; b). Badan pemberi dukungan (supporting agency) dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah; c). Badan pengontrol (controlling agency) dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah terwujud dalam keikutsertaan komite sekolah dalam rapat penyusunan Rencana Keuangan Asli Sekolah, melakukan pengecekan secara langsung kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah dan selalu hadir terlibat langsung dalam proses penghapusan sarana dan prasarana; d). Mediator dalam pengelolaan sarana dan prasarana sekolah; dan e). Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sekolah tentu tidak lepas dari hambatan-hambatan yang dihadapi. Hambatan utama yang dihadapi oleh komite sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yaitu masalah dana dan terbatasnya lahan yang dimiliki oleh sekolah