TANTANGAN KEPEMIMPINAN DISTRIBUTIF KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

Abstrak

Kepala sekolah merupakan jabatan tertinggi dalam sebuah organisasi sekolah. Selain sebagai pemimpin kepala sekolah merupakan penanggungjawab kegiatan yang dilaksanakan dalam sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dalam praktik kepemimpinan distributif kepala sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) di Maumere. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Objek dalam penelitian ini adalah tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri di Maumere dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang terdiri dari tiga orang kepala sekolah, dua orang guru 1 orang perwakilan orang tua siswa perwakilan dari tiga sekolah. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian bahwa kepala sekolah di ketiga sekolah negeri tersebut dalam praktik kepemimpinan distributif menghadapi beberapa perbedaan dan persamaan. Persamaan tantangan antara lain: pelaksanaan program kerja, akuntabilitas administratif, keterampilan memanfaatkan TI, ketersediaan sarana dan prasarana, peningkatan kerjasama, kedisiplinan, serta perbedaan budaya masyarakat dengan peraturan dan budaya sekolah. Sedangkan satu sekolah berada di pedesaan dan kepulauan, sehingga mempunyai perbedaan budaya. Perbedaan tantangan bagi sekolah yang berada di wilayah kepulauan antara lain: terbatasnya akses terhadap sumber daya, permasalahan transportasi dan infrastruktur, terbatasnya tenaga pengajar, keragaman budaya dan bahasa, tantangan teknologi, terbatasnya akses internet dan tantangan finansial