Tekhembӧwӧ Sebagai Simbol Identitas Masyarakat Ӧri Moro’ӧ Silima InaDi Nias Barat
Kata Kunci:
Tekhembӧwӧ, Ӧri Moro’ӧ Silima Ina, GlobalisasiAbstrak
Setiap daerah memiliki identitasnya sendiri, diwujudkan melalui adat dan budayanya yang membedakannya dengan yang lain. Di Nias Barat, konsep adat disebut tekhembӧwӧ yang menjadi identitas masyarakat Ӧri Moro’ӧ silima ina. Tekhembӧwӧ merupakan peninggalan nenek moyang warga Ӧri Moro’ӧ silima ina yang dikenal “Silima Ina”. Tekhembӧwӧ merupakan simbol persatuan bagi masyarakat dan menjadi landasan penerapan sistem bӧwӧ (maskawin) dengan prinsip kejujuran. Globalisasi membawa tantangan bagi pelestarian budaya dan adat istiadat Ӧri Moro’ӧ silima ina salah satu contohnya Fame’e nono nihalӧ yang dulu merupakan tahap penting dalam pernikahan adat Nias, kini mulai jarang dipraktekkan dan diganti dengan tukar cincin pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak globalisasi terhadap pelestarian budaya adat dan istiadat di Ӧri Moro’ӧ silima ina Nias Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendirian tekhembӧwӧ sebagai fondrakӧ (hukum adat) bagi Ӧri Moro’ӧ di Nias Barat adalah suatu tradisi yang memiliki makna yang tidak hanya sebagai aturan berbasis hukum adat, tetapi juga sebagai simbol kekuatan identitas budaya dan persatuan bagi lima puak. Pelestarian tekhembӧwӧ dalam budaya di Ӧri Moro’ӧ silima ina ditengah modernisasi dan globalisasi memerlukan pendekatan yang bersifat holistik dan proaktif dari semua pihak maupun elemen sosial. Mempromosikan pendidikan berbasis budaya lokal yang inklusif dan terintegrasi dalam pendidikan sejak usia dini baik formal dan nonformal merupakan salah satu langkah utama dan penting dalam menghadapi arusnya globalisasi yang semakin mendominasi