Hubungan Antara Nilai Netrofil Limfosit Rasio (NLR) Dengan Hemoglobin A1C (HBA1C) Pada Lansia Dengan Riwayat Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Klinik Prodia Pekanbaru
Kata Kunci:
Diabetes Mellitus, HbA1c, NLRAbstrak
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hemoglobin A1c (HbA1c) adalah tes yang bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama 2-3 bulan terakhir. Pemeriksaan hematologi untuk mengetahui adanya inflamasi yaitu Neutrofil Lymphocyte Ratio (NLR). Penambahan usia menyebabkan kondisi resistensi pada insulin yang berakibat tidak stabilnya level gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara Nilai NLR dengan HbA1c pada lansia dengan riwayat DM tipe 2 di Klinik Prodia Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian pendekatan retrospektif dilakukan pada bulan Desember 2024 di Klinik Prodia Pekanbaru. Populasi penelitian sebanyak 289 orang, sampel didapatkan sebanyak 74 orang dengan rentang usia tertinggi yaitu elderly (60-74 tahun) sebesar 79,7% dan jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki sebanyak 58,1 %. Hasil penelitian didapatkan rerata nilai NLR adalah sebesar 4,18 % ± 1,68, sementara rerata kadar HbA1c adalah sebesar 8,1 % ± 0,86. Kesimpulan penelitian berdasarkan uji korelasi Pearson, terdapat hubungan antara nilai NLR dengan kadar HbA1c dengan p Value sebesar 0,000 < α (0,05), nilai koefisien (r) terhadap variabel x (NLR) dan y (HbA1c) adalah sebesar 0.822, dimana nilai koefisien tersebut memiliki kekuatan korelasi sangat kuat. Arah korelasi nya positif (+), yang berarti korelasi tersebut searah. Semakin tinggi kadar HbA1c, maka nilai NLR juga akan semakin tinggi