Pengaruh Bridging Exercise Terhadap Inkontinensia Urine Pada Lansia
Kata Kunci:
Bridging Exercise, Inkontinensia Urine, LansiaAbstrak
Menua adalah proses alami yang ditandai dengan penurunan fungsi organ, termasuk masalah kesehatan seperti inkontinensia urin akibat penurunan kapasitas kandung kemih dan melemahnya otot uretra. Penanganan inkontinensia urin pada lansia melalui beberapa cara yaitu farmakologis dan non farmakologis. Salah satu terapi nonfarmakologis yang efektif untuk mencegah inkontinensia urin adalah bridging exercise. Merupakan latihan untuk penguatan otot- otot panggul dan perkemihan. Mengidentifikasi pengaruh bridging exercise terhadap inkontinensia urine pada lansia di Posyandu Desa Sabrang Kecamatan Delanggu. Metode: Penelitian ini berjenis Pre eksperimental dengan One group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling sebanyak 34 sampel. Data di analisis menggunakan uji paired samples test. Inkontinensia urine sebelum diberikan intervensi bridging exercise rata-rata 14,15. Inkontinensia urine setelah diberikan intervensi bridging exercise rata-rata 11,68. Hasil uji paired samples test p value 0,001 atau p value < 0,05. Ada pengaruh setelah diberikan bridging exercise terhadap inkontinensia urine pada lansia di Posyandu Desa Sabrang Kecamatan Delanggu (p value 0,001)