Krisis Identitas Pada Mahasiswa di Era Digital Dalam Tinjauan Piskologi Perkembangan dan Hukum Islam
Kata Kunci:
Krisis Identitas, Media Sosial, Mahasiswa Era Digital, Nilai KeislamanAbstrak
Artikel ini mengkaji fenomena krisis identitas yang dialami mahasiswa di era digital dengan menyoroti dinamika psikologi perkembangan serta respons hukum Islam terhadap tantangan modernisasi dan teknologi. Riset ini menerapkan pendekatan berbasis kualitatif yang menggambarkan fenomena melalui startegi wawancara. sebagai sumber utama data. Hasil temuan menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengalami krisis identitas memperlihatkan tanda-tanda seperti kebingungan terhadap tujuan hidup, penurunan motivasi belajar, perasaan tidak cocok dengan lingkungan, serta stres dan kecemasan berlebihan. Tekanan dari media sosial, tuntutan tren digital, dan dilema antara identitas keislaman dan gaya hidup modern memperparah kondisi ini. Selain itu, krisis identitas juga dipicu oleh tekanan dari keluarga dan ekspektasi sosial yang tinggi. Lingkungan kampus dan masyarakat diharapkan memberikan dukungan emosional dan sosial yang aman bagi mahasiswa dalam proses eksplorasi jati dirinya. Kajian ini menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai Islam, pendidikan yang kontekstual, pemanfaatan media sosial untuk dakwah, serta pemberdayaan komunitas keislaman sebagai solusi. Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa krisis identitas pada kalangan akademisi muda perlu ditanggapi secara komprehensif dengan pendekatan yang integratif antara psikologi perkembangan dan nilai-nilai keagamaan