INTERVENSI KEPERAWATAN : MONITORING EFEK TERAPI ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN DENGAN KRISIS HIPERTENSI

Penulis

  • Ambarini Desya Kinanti STIK Sint Carolus Penulis
  • Brenda Maria STIK Sint Carolus Penulis
  • Zahra Diba STIK Sint Carolus Penulis
  • Ni Luh Widani STIK Sint Carolus Penulis

Kata Kunci:

Hipertensi, IGD, Krisis Hipertensi, Tekanan Darah, Terapi

Abstrak

Krisis hipertensi merupakan keadaan peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi hingga mencapai sistolik lebih dari 180 dan diastolik lebih dari 110. Hipertensi dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu hipertensi emergensi dimana tekanan darah yang tinggi dan disertai oleh kerusakan organ, yang kedua hipertensi urgensi dimana tekanan darah sama seperti emergensi namun tidak disertai kerusakan organ.Di Amerika Serikat, sekitar 50-75 juta orang menderita hipertensi dan sebanyak 110 juta orang melakukan kunjungan ke unit gawat darurat (UGD) per tahun dengan perkiraan 0,5% dari semua kunjungan UGD dikaitkan dengan hipertensi krisis. Prevalensi hipertensi di Indonesia dalam jumlah penduduk 260 juta yaitu 34,1%. Tanda dan gejala yang muncul pada pasien krisis hipertensi beragam sesuai dengan komplikasi yang terjadi bisa berupa sakit kepala, nyeri dada, pusing dan ada juga yang tidak merasakan tanda dan gejala apapun, sehingga angka kematian juga akan meningkat jika penderita hipertensi kurang menyadari kondisinya. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk melihat efek terapi anti hipertensi pada pasien krisis hipertensi. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus ini melibatkan 3 pasien krisis hipertensi yang memiliki gejala dan komplikasi yang berbeda. Pasien diberikan terapi antihipertensi pada saat pasien masuk ke IGD dan dilakukan pemantauan penurunan tekanan darah selama 2-5 jam sebelum pasien pindah ke ruang rawat inap.

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-01